Agro Wisata

Kebun strawberry di Desa Wisata Serang, Purbalingga

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 November 2013

Makam Syek Jambu Karang

Petilasan atau makam Syech Jambukarang, di Desa Penusupan, Kecamatan Rembang, juga layak menjadi tempat wisata ziarah. Petilasan Ardilawet ini dikeramatkan oleh warga Purbalingga. Tak heran, masyarakat banyak yang mengunjungi untuk menyepi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mitos yang berkembang di masyarakat, berdoa di tempat ini akan cepat dikabulkan. Sejumlah masyarakat dari dalam dan luar kota Purbalingga Banyak yang berkunjung dan berdoa untuk berbagai aplikasi di perbukitan Ardilawet ini. Untuk mencapai lokasi petilasan Ardi Lawet tidaklah sulit. Meski lokasinya jauh di pelosok desa, namun prasarana jalan menuju tempat itu sudah lumayan halus. Jika harus menggunakan kendaraan umum, lokasi ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Purbalingga. Jika menumpang mikrobus jurusan Bobotsari-Rembang, hanya membutuhkan waktu ekitar 30-45 menit. Sesampai di Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman, download dan naiklah pick up ke Desa Penusupan dengan jarak tempuh sekitar 4 kilometer. Sesampai di Desa Penusupan, pengunjung harus berjalan kaki menempuh jalan setapak kurang lebih 3 kilometer untuk sampai di Gerbang petilasan Ardilawet.

Konon petilasan Ardi Lawet merupakan makam Syech Jambukarang. Syech Jambukarang ini merupakan putra dari Prabu Brawijaya Mahesa Trademan, Raja Pajajaran. Saat kecil ia bernama Adipati Mendang (R Mundingwangi). Sebenarnya, ia berhak menduduki tahta kerajaan menggantikan orang tuanya. Namun, Jambukarang lebih memilih menjadi pendeta. Tahta kerajaan diberikan kepada adiknya, R Mundingsari yang dinobatkan pada tahun 1190.
Saat bertapa di Jambu Dipa atau Gunung Karang, Banten, ia melihat ada tiga cahaya dari arah timur yang menjulang ke angkasa. Melihat hal itu, Jambukarang bersama para pengikutnya menuju cahaya terebut sampai sampailah di perbukitan Ardilawet itu dan mendirikan pertapaan disana.
Secara bersamaan, Syech Atas Angin dari Negara Arab dan telah berkelana menyebarkan Islam di purbalingga juga melihat adanya cahaya yang sama dari arah timur. Cahaya itu terlihat jelas sesaat setelah ia melaksanakan sholat Shubuh. singkat cerita Syeh Atas Angin juga menuju ke perbukitan Ardilawet. Disana, ia bertemu dengan Jambukarang yang edang bertapa. Uluk salam disampaikan oleh Syech Atas Angin kepada Jambukarang. Namun, Jambukarang tak menyahutnya.
Tak lama kemudian, Jambukarang terlibat perdebatan dengan Syech Atas Angin. Mereka juga terlibat adu kesaktian. Namun, Syech Atas Angin memiliki kesaktian yang lebih tinggi sehingga Jambukarang tunduk dan memeluk Islam. Saat itu, Jambukarang mencukur rambut dan kukunya dan dikuburkan di Ardilawet itu.
Selain mengangkat Syech Atas Angin menjadi gurunya, Pangeran Wali Syech Jambukarang juga menikahkan putrinya yang bernama Rubiah Bekti menjadi istri Syech Atas Angin. Setelah memeluk Islam, Syech Jambukarang aktif menyebarluaskan ajaran Islam di wilayah Purbalingga.
Perkawinan antara Syech Atas Angin dan Rubiah Bekti menurunkan lima orang anak masing-masing Machdum Kusen, Machdum Medem, Machdum Umar, Nyi Rubiah Raja dan Nyi Rubiyah Sekar. Putra perttama, Machdum khusen menurunkan tiga ptra yaitu Machdum Jamil, lebe Tuleng dan lebe Shultoni.
Machdum Jamil ini menurunkan empat putra yaitu Machdum Tores, lebe Kudra, lebe Majapan dan Pangeran Wali prakosa. Pangeran Wali prakosa inilah yang ikut serta mendirikan tiang Masjid Demak bersama Walisongo. Setelah wafat, Wali prakosa ini dimakamkan di Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol. (Banyumasnews.com / Prayitno)
Petilasan atau Makam Syeh Jambu Karang atau Jambukarang lebih dikenal masyarakat jawa sebagai Ardi Lawet atau Ardilawet. Terletak di puncak gunung Lawet yang masuk kedalam Provinsi Pemerintah Desa Panusupan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, dengan ketinggian kurang lebih 3000 dpl. Disebutkan oleh berbagai kitab merupakan wilayah Perdikan Cahyana.
Menurut kitab Babad Tanah Jawa, Syeh Jambu Karang adalah salah satu tokoh yang turut menyebarkan ajaran Agama Islam di Pulau Jawa. Bahkan jauh sebelum Wali Songo melakukan Syiar Agama Islam. Sebagai salah satu Tokoh Islam di pulau jawa, maka banyak cerita yang bervariasi di dalam masyarakat sekitar, dari silsilah sampai dengan berbagai kesaktian yang dimiliki, bahkan sampai betapa mustajabnya doa yang dipanjatkan disana.
Perdikan Cahyana atau bumi cahyana menurut Tijdschrift voor het Binnenland Bestuur (deel I) tulisan CJ Hasselman (1887) adalah bumi perdikaning Allah, bukan perdikaning ratu, sesuai dengan 3 Piagam yang disebutkan disana, yaitu: Piagam Sultan (1403 AJ), Sultan Pajang ( 1503 AJ), dan Ki Gede Mataram. Ketiga piagam tersebut menyetujui dan melestarikan perdikaning Allah tersebut kepada Mahdum Wali prakosa (Ind: Perkasa). Dalam tradisi Cahyana, Pangeran Mahdum Wali prakosa berjasa dalam membangun Masjid Agung Demak.
Silsilah atau asal usul menurut manuskrip Cariyosing Redi Munggul, Pangeran Jambu Karang berasal dari Pajajaran, putra Prabu Brawijaya Mahesa Tandreman. Pangeran Jambu Karang ditonjolkan sebagai Raja Sunda yang masih kafir. Kemudian diislamkan oleh Pangeran Atas Angin setelah melalui perang kesaktian yang dimenangkan oleh Pangeran Atas Angin. Kemudian Pangeran Atas Angin menikah dengan putri Pangeran Jambu Karang yang bernama Rubiyah Bekti. Perkawinan mereka melahirkan lima orang anak, yaitu (1) Pangeran Mahdum Kusen (Kayu Puring) yang dimakamkan di Rajawana, (2) Mahdum Madem (makamnya di Cirebon), (3) Pangeram Mahdum Omar (makamnya di Pulau Karimun, Jepara), ( 4) Nyai Rubiyah Raja (makamnya di Ragasela, Pekalongan), dan nyai Rubiah Sekar (makamnya di Jambangan Banjarnegara).
Hubungannya wali prakosa dengan Syeh Jambu Karang. Pangeran Mahdum Kusen berputra Pangeran Mahdum Jamil. Pangeran Mahdum Jamil memiliki dua orang anak, yaitu (1) Pangeran Mahdum Tores (makmnya di Bogares, tegal) dan (2) Pangeran Wali prakosa (makamnya di desa Pekiringan, karangmoncol, purbalingga). Pangeran wali prakosa inilah yang disebut dalam Piagam Sultan demak yang berasal dari tahun Jawa 1503 sehingga ia merupakan tokoh sejarah, sedangkan Pangeran Jambu Karang, Pangeran Atas Angin, Pangeran Mahdum Kusen, dan Pangeran Mahdum Jamil adalah tokoh-tokoh legendaris dari Perdikan Cahyana.

Kamis, 21 November 2013

Obyek Wisata Gua Lawa

Obyek wisata Gua Lawa terletak di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Kurang lebih berjarak sekitar 27 km dari jantung kota Purbalingga. Lokasi obyek wisata Gua Lawa mempunyai luas sekitar 11,5 hektar. Udara di sekitar obyek wisata ini sangat sejuk dan bersih, sangat cocok bagi Anda yang suka berpetualang di alam terbuka karena panorama yang sangat indah dan terletak di lereng sebelah timur Gunung Slamet .

Untuk bisa melihat keindahan Obyek Wisata Gua Lawa dari dekat, pengunjung diharuskan menuruni lubang tanah dan menelusuri lorong-lorong dengan lebar sekitar satu meter. Ketika Anda berada di lorong tersebut Anda bisa menikmati lembabnya di dalam gua dan merasakan sejuknya mata air yang menetes dari dinding gua. Karena di dalam gua memiliki kelembaban yang tinggi terdapat beberapa lubang yang berfungsi untuk fentilasi udara. Lubang-lubang yang berjarak sekitar 30 meter tersebut bukan merupakan sengaja dibuat oleh manusia, tetapi terbentuk dari proses alam. Awalnya lubang-lubang alami tersebut berjumlah 17 buah, tetapi 2 lubang diantaranya mengalami penyempitan dengan sendirinya.

Di Obyek Wisata Gua Lawa terdapat 14 gua dengan nama-nama yang diambil dari cerita legenda tersendiri yang dapat Anda temui dalam menelusuri Obyek Wisata Gua Lawa. Salah satunya Gua Batu Semar, gua ini diberi nama tersebut karena di dalam gua tersebut terdapat batu yang bentuknya mirip dengan Semar (Semar adalah seorang tokoh dalam dunia pewayangan). Ada juga Gua Dada Lawa, gua ini sangat indah dan didalamnya terdapat kolam yang airnya sangat bening. Ada juga Gua Pancuran Slamet, Gua Sendang Slamet, dan Gua Sendang Drajat. Gua-gua ini memiliki sumber mata air yang berbentuk pancuran yang tidak pernah kering.

Fasilitas dan Akomodasi
Di dalam kompleks Gua Lawa dilengkapi dengan berbagai sarana wisata seperti taman bermain Lokaria, taman Kenanga, panggung gembira, tempat ibadah, kamar mandi, tempat parkir, dan lain sebagainya.Sebagai sarana pendukung lainnya di sekitar lokasi Gua Lawa juga ada penginapan yang tarifnya beragam, jadi bagi anda yang dari luar kota sudah tidak perlu kuatir.Selain Penginapan ,di luar lokasi juga sekarang tersedia pemancingan umum dan perkebunan nanas .Ini di harapkan bisa menarik pengunjung untuk datang ke Gua Lawa mengingat lokasinya juga masih seputar Obyek Wisata Gua Lawa.
Untuk penginapan sendiri ada Penginapan Cemara yang memiliki 15 kamar dan Penginapan Sami Asih yang memiliki 10 kamar

Akses
Untuk mencapai obyek wisata Gua Lawa tidak sulit. Jika Anda dari Kota Purbalingga, arahkan kendaraan Anda ke utara sejauh 27 km. Setelah sampai di Jalan Raya Purbalingga-Pemalang, atau lebih tepatnya di pertigaan Kecamatan Karangreja, terdapat papan selamat datang Obyek Wisata Gua Lawa, ikuti penunjuk arah tersebut, kurang lebih sekitar 3 km dengan jalan yang agak sedikit naik sampailah Anda di lokasi wisata Gua Lawa.

Agro Wisata Serang

Desa Wisata Serang ini ternyata menyimpan banyak pesona yang bisa di nikmati oleh siapa saja yang mengunjunginya.Desa Serang ini terletak 27km dari jantung Kota Purbalingga.Banyak yang disuguhkan dari tempat ini,contohnya:
 

- kebun strawberry yang bisa langsung anda nikmati dengan cara petik sendiri,
- kebun sayuran yang bisa dijadikan wisata edukasi utk memberikan pelajaran dan pengenalan serta pembudidayaan soal pertanian,,
Bagi yg suka kegiatan yang adventure dan memacu adrenalin anda akan sangat tertarik dengan kegiatan ini,
    - paint ball
    - outbound
    - camping ground
    - tracking
kegiatan tracking ini menyusuri alam sekitar desa Serang sambil menikmati alam sekitar dengan pemilihan rute yang bisa anda tentukan sendiri.
- Desa Wisata serang ini bisa disebut gerbang masuknya jalur pendakian di gunung Slamet.Bagi yang suka berpetualang digunung, disinilah tempat yang pas untuk menyalurkan hobby anda.
- Homestay yang begitu nyaman
Dan masih banyak lagi yg bisa anda nikmati di desa Serang ini.
Jika anda tertarik, segera datang ke Desa Wisata Serang,, anda tidak akan kecewa dengan suguhan penduduk yg ramah, alam yang indah serta wisata alam yg semua ada disini..